RSS

Kenakalan Remaja

    Kali ini aku mau bahas kenakalan remaja. Yup tema ini kayaknya selalu eksis di kalangan masyarakat. Apalagi orang yang bakal aku bahas ini. Masyarakat heboh banget soal dia dan terutama soal video clip lagu barunya. Hmm.. kalian pasti udah mulai bisa nebak siapa dia,ya kan?
Yup bener banget yang bakal aku bahas kali ini adalah....Karin Novilda atau yang lebih dikenal dengan nama Awkarin. Mungkin ada sebagian yang juga ga terlalu tau dia itu siapa.

     Jadi aku juga baru tau dia kira kira 2 bulan terakhir ini. Taunya karena ada temen fb ku yang ngeshare soal video dia yang nangis karena di putusin pacarnya. Yup kalian ga salah baca kok. Dia beneran bikin video nangis karena diputusin pacarnya.
Oke aku bakal ceritain soal dia sekaligus apa masalahnya.
       Jadi dia itu adalah peraih nilai tertinggi saat UN SMP se kota Tanjung Pinang sekaligus tiga besar UN tertinggi se Provinsi Kepulauan Riau. Lho hebat dong ya berarti? terus apa yang salah?
Jadi saat SMA katanya dia lulus jurusan kedokteran di salah satu PTN terkenal di Jakarta. Tapi gak dia ambil. Lho kenapa? Yup,alasannya adalah karena dia gamau kalau dia nanti sibuk kuliah dan gak bisa nongkrong bareng pacarnya. *aku juga geleng geleng kok dengernya* Sekarang itu dia kuliah di salah satu PTS di jakarta. Nah,jadi pacarnya yang mutusin dia sampe dia nangis itu adalah si cowo yang dia bela belain itu sampe dia ga ngambil Kedokteran.
   
     Awkarin ini cukup terkenal di sosmed terutama Instagram dan youtube. Banyak banget beredar vlog nya yg gak pantas. Mulai dari bicara kasar sampe ciuman sama pacarnya. Di instagram juga dia sering banget ngeshare foto foto dengan pakaian yang gak pantas. Jelas aja postingan postingannya itu mendapat komentar yang beragam. Ada yang pro dan ada yang kontra. Yang pro sih kebanyakan sesama remaja. Yang kontra sih banyak,dari remaja sampai ke orang dewasa. Tapi sayangnya,yang kontra itu komentarnya tidak menggunakan aturan/etika berkomentar yang baik. Untuk tau bagaimana etika berkomentar serta mengkritik yang baik,bisa liat blog salah satu sahabatku Iffah. Contoh kasus yang diangkat memang tidak sama tapi etika berkomentar tetap sama kok. Yah sangat disayangkan mereka berkomentar dengan kata kata yang tidak pantas sehingga orang yang dikomentari pun jadi gak suka dengarnya. Ya iyalah,karakteristik orang kan beda beda. Ada yg keras kepala dan ada yg nggak,gak bisa disamaratakan dong cara memberi tahunya.  Dan yang lebih aku sayangkan lagi adalah sikap mereka yang terlalu menjudge awkarin. Menurutku dibalik suatu kesalahan pasti ada alasan tertentu.
       Komentar yang isinya kritikan dengan yang isinya judging itu beda lho ya. Kritikan itu ga berisi makian tapi jelaskan dimana kesalahannya dan bagaimana cara memperbaiki masalahnya. Kalau bisanya cuma komen memaki doang sih itu namanya bukan memperbaiki tapi malah memperkeruh masalah yang ada.
     
      Menurutku,hal pertama yang harus dilakukan adalah cari tahu kenapa dia bisa berubah seperti itu. Baru kemudian kita bisa menyimpulkan apa yang harus diperbaiki dari anak itu. Aku percaya awkarin ini anak yang baik,hanya saja dia mungkin punya alasan sendiri kenapa dia bisa berubah menjadi seperti ini. Mungkin lingkungan yang membawa pengaruh buruk atau keluarga yang kurang perhatian. Aku selalu berpikir bahwa dengan viralnya dia di sosial media,mustahil keluarganya tidak tau. Dan setelah mereka tau,apa tidak ada tindakan yg mereka lakukan untuk mengembalikannya seperti dulu? Role model yang utama bagi remaja adalah orang tua. Lha orang tua nya aja gak respon apa apa,gimana bisa respon masyarakat didengar sama dia?

      Aku juga pernah belajar di materi mata kuliah psikologi umum I bahwa remaja itu memiliki egosentrisme. Mereka merasa bahwa dunia hanya berputar disekeliling mereka saja. Mereka merasa bahwa mereka adalah pusat perhatian sehingga mereka sering melakukan hal hal yang aneh. Siapa yang paling berperan penting disini? keluarga dan orang tua. Remaja itu juga cenderung keras kepala dan tidak suka orang menyalahkan pendapatnya. Makanya dibutuhkan pendekatan khusus dalam mengontrol kelakuan remaja. Gimana caranya? Jangan langsung judge bahwa yang dia lakukan itu salah. Tapi posisikan diri sebagai temannya. Kemudian ajak dia bicara tentang pendapatnya. Dengarkan saja,jangan dibantah. Kemudian pancinglah dia dengan argumen argumen lain yang benar. Biarkan dia memilih. Berikan alternatif pilihan. Buat dia berpikir sendiri apakah yang dia lakukan itu benar. Bukannya malah dimaki,dijudge dan lain lain. Itu justru makin membuatnya merasa bahwa orang lain tidak ada yang mengerti dirinya dan membuatnya makin susah dikontrol.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar