RSS

Intelegensi

     Intelegensi merupakan keterampilan menyelesaikan masalah serta kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman kehidupan sehari-hari. Topik intelegensi dikelilingi dengan kontroversi.
Apakah nature (Gen) atau nurture (lingkungan) yang paling berpengaruh dalam menentukan intelegensi? Para pendukung  “nature” yakin bahwa intelegensi itu diwariskan dan bahwa lingkungan hanya memainkan peranan kecil. Pandangan yang muncul mengenai isu nature-nurture adalah bahwa banyak sifat yang rumit, seperti intelegensi, mungkin mempunyai beberapa muatan genetika yang memberi mereka kecendrungan untuk lintasan perkembangan tertentu, seperti intelegensi yang rendah, rata-rata, atau tinggi. Namun, perkembangan yang aktual dari intelegensi membutuhkan lebih dari sekedar faktor keturunan. 
    
     Sebagian besar ahli saat ini setuju bahwa lingkungan juga memainkan peran penting dalam intelegensi, yang berarti bahwa memperbaiki lingkungan anak-anak dapat meningkatkan intelegensi mereka. Hal itu juga berarti bahwa memperkaya lingkungan anak-anak bisa meningkatkan prestasi sekolah mereka dan perolehan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan.

Tes-tes intelegensi individual: 
Ø  Tes Binet. Binet mengembangkan konsep usia mental, tingkat perkembangan mental seseorang bila dibandingkan dengan orang lain. Pada tahun 1912, William Stern menciptakan konsep Intelligence Quotient (IQ), yang merujuk pada usia mental seseorang dibagi usia kronologis, dikali 100. Yaitu MA/CA x 100. Apabila usia mentalnya sama dengan usia kronologis, maka IQ nya dalah 100. Apabila usia mental di atas usia kronologis, maka IQ nya lebih dari 100. Tes Binet telah direvisi berkali-kali untuk menggabungkan kemajuan dalam pemahaman intelegensi dan pengujian intelegensi. Revisi ini disebut Stanford-Binet (karena revisinya dilakukan di Stanford University). Tes Stanford-Binet saat ini dilakukan secara individual untuk orang yang berusia 2 tahun sampai dewasa.  Stanford-Binet terus menjadi salah satu tes yang digunakan untuk menilai intelegensi siwa.
Ø  Skala Weschler. Tes ini dikembangkan oleh psikolog David Weschler. Tes tersebut mencakup Weschler Preschool and Primary Scale of Intelligence III (WPPSI III) untuk mengetes anak-anak berusia 4 sampai 6 setengah tahun; Weschler Intelligence Scale for Children – IV Integrated (WISC-IV Integrated) untuk anak anak dan para remaja berusia 6 sampai 16 tahun; dan Weschler Adult Intelligence Scale (WAIS-III). Skala Weschler juga menghasilkan IQ verbal dan IQ kinerja.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar